Lego House

Kontrak kerja saya permanen. Sesuai rencana kami untuk tinggal selama mungkin di Berlin. Setidaknya sampai Kelana kuliah.

Maka tinggal di town house perusahaan bukanlah pilihan. Kami harus mulai mencari tempat tinggal. Dan jika pertanyaannya adalah membeli atau menyewa properti, maka jawabannya jelas menyewa.

Setengah populasi negeri ini memilih menyewa alih-alih membeli bukan tanpa alasan.

Jerman adalah negeri para penyewa.

Dibanding negara-negara Eropa lainnya, kepemilikan properti di Jerman rendah sekali (51%).1

Bukan karena tidak punya uang atau angka pengangguran tinggi yang menyebabkan ini. Bahkan dibanding Spanyol dengan kepemilikan properti di 76% tapi 16% pengangguran, pengangguran di Jerman cuma 3.5%. 2

Kenapa Orang Jerman Menyewa Properti

Perang

Perang jadi alasan untuk banyak hal yang terjadi di Jerman modern, seperti kondisi perumahan dan kenapa orang Jerman memilih uang tunai daripada kartu kredit.

Ketika Jerman kalah perang, 2.25 juta rumah hancur dan 2 juta rusak. Mereka butuh 5.5 juta rumah untuk warga Jerman.

Perang juga menjadikan ekonomi Jerman terpuruk. Reichsmark tidak lagi bernilai.

Jerman merancang program perumahan secara simultan agar orang-orang punya atap di atas kepalanya kembali bekerja untuk memulihkan ekonomi. Kebijakan ini memberi manfaat seluas mungkin bagi sebagian besar penduduk.

Setelah Jerman Barat terbentuk di 1949, pemerintah membuat hukum perumahan pertama3 yang dirancang untuk mendorong pembangunan perumahan dengan ukuran, dan harga sewa yang ditujukan dan sesuai dengan masyarakat luas.

Jejak kebijakan yang berpihak pada rakyat ini bisa ditemukan di undang-undang yang mengatur perumahan di Jerman modern.

Langkah itu berhasil. Ada ledakan pembangunan perumahan. Dari defisit 5.5 juta rumah menjadi 658 ribu dalam 12 tahun.

Regulasi Yang Menguntungkan Penyewa

Sewa properti di Jerman termasuk murah dibanding negara maju lainnya. Selain kebijakan negara yang seimbang, pasar persewaan diatur ketat, dan perwakilan penyewa di politik Jerman punya posisi yang kuat. Salah satu hasilnya adalah undang-undang Jerman tidak mengijinkan kenaikan uang sewa lebih dari 15% selama tiga tahun.

Dan tak ada keringanan pajak bagi pemilik properti. Jadi tidak ada keuntungan antara pemilik dan penyewa, karena sama-sama tidak disubsidi pemerintah. Pemerintah tidak mendorong warganya memiliki rumah, tapi melindungi para penyewa rumah.


Menyaring Pilihan

Kriteria kami flat yang kami cari adalah:

Kiez

Kiez adalah cara orang Berlin menyebut neighborhood. Kami memilih untuk mencari flat hanya di kawasan Friedrichshain dan Prenzlauer Berg. Karena kantor-kantor Zalando berada di sana.

Dan selain banyak taman, dan Spielplatz, banyak juga expat dan keluarga muda tinggal di sini. Plus meskipun semarak, kawasan ini tidak begitu touristy. Tempat yang cocok untuk hidup.

Jumlah Kamar Dan Luas Apartemen

Di Jerman, kamar bukan berarti kamar tidur, tapi semua ruangan yang bisa dipakai untuk hidup kecuali dapur dan kamar mandi.

Dengan definisi itu maka studio flat adalah flat dengan 1 kamar, atau flat dengan 2 kamar bisa jadi flat dengan 1 kamar tidur dan 1 ruang tengah.

Untuk luas flat menurut German Act on Foreign Nationals4, kami harus punya akomodasi yang memadai, aturan tak tertulisnya adalah 12m² per orang.

Maka dengan 3 anggota keluarga, idealnya adalah 70m² dan 3 kamar. Tapi kami menetapkan batas minimal kami akan hidup dengan nyaman adalah flat 50m² 2 kamar.


Realita

Bagi warga Berlin baru, mencari unfurnished flat adalah medan perang pertama dari banyak macam pertempuran.

Untuk furnished flat bisa dengan mudah didapat karena biasanya harganya berlipat lebih mahal dan tidak masuk akal untuk menyewa dalam jangka panjang.

Misalnya adalah 27m² furnished flat studio di Prenzlauer Berg biaya Warmiete-nya berkisar €1000 lebih per bulan sementara 70m² unfurnished flat dengan 2 kamar di Friedrichshain biaya Nettokaltmiete-nya €800.

Situs utama para pencari unfurnished flat di Jerman adalah ImmoScout24. Dan furnished flat bisa dicek di Wunderflats, AirBnB.

Ada beberapa istilah dalam dunia persewaan flat di Jerman.

Dan mencari flat di Berlin berbeda sekali dengan mencari apartemen di Jakarta.

Di Jakarta jikapun berkompetisi dalam menyewa apartemen, mengajukan tawaran dengan nominal yang lebih tinggi biasanya menyelesaikan masalah dan menutup kesepakatan.

Di Berlin, untuk menyewa flat harus melalui proses-proses berikut:

Mengontak Landlord Dan Melihat Flat

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengontak landlord (pemilik flat atau siapapun yang memasang iklan) dengan memperkenalkan diri. Jika beruntung maka landlord akan menawarkan jadwal flat viewing. Proses ini diatur undang-undang.

Kejutan pertama datang di sesi melihat flat. Karena tingkat kompetisi yang sangat tinggi, melihat flat bersama 10 sampai 30 orang sekaligus adalah hal yang biasa.

Bisa berbahasa Jerman benar-benar suatu keuntungan, karena di beberapa kesempatan, landlord sama sekali tidak berusaha berbicara dengan bahasa selain Jerman. Viel Glück

Setelah selesai melihat flat, biasanya landlord membagikan formulir untuk siapa saja yang tertarik.

Tak jarang para peminat langsung mengisi formulir dan menyerahkan langsung pada landlord. Beserta dokumen-dokumen yang diperlukan.

Sementara saya harus pulang, menerjemahkan formulir, mengisi, dan mengirimkannya via email. Di saat itu seringkali landlord sudah memutuskan siapa penyewanya.

Dokumen

Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk “melamar” flat, ya proses mencari flat di Berlin lebih mirip melamar pekerjaan:

Formulir dari landlord

Formulir dari landlord yang sudah diisi. Formulir ini biasanya tentang data pribadi peminat, kontrak pekerjaan, jumlah gaji, dan status pernikahan.

Karena biaya sewa sudah jelas dalam penawaran iklan, tidak akan ada proses menawar bayar lebih tinggi agar bisa mendapat flat.

Kontrak permanen, gaji bersih minimal 3 kali biaya sewa, dan menikah akan menunjukkan kestabilan dan kemungkinan menyewa dalam jangka panjang. Hal-hal yang disenangi landlord.

Calon penyewa single dengan gaji €15000 per bulan bisa jadi kalah menarik dibanding keluarga muda dengan pendapatan hanya setengahnya.

Slip gaji 3 bulan terakhir

Yep, gaji pertama saja belum.

Schufa

Schufa adalah Schutzorganisation für Allgemeine Kreditsicherung, organisasi untuk perlindungan peminjaman umum. Schufa melacak semua tagihan kita dari listrik, gas, bank, internet, telepon, dan lain-lain.

Rekaman Schufa adalah selembar kertas berisi kredit skor untuk menilai apakah kita bisa membayar tagihan atau tidak.

Nilai Schufa dipakai oleh hampir semua perusahaan, dari bank sampai penyedia internet untuk menyaring calon customer. Dengan fakta ini maka dampak jika skor Schufa saya jelek adalah saya tidak dipercaya bisa membayar dan tidak bisa mendapatkan layanan dari perusahaan yang saya inginkan.

Cara cepat mendapatkan rekaman Schufa adalah pergi ke Postbank terdekat dan membayar €24.95.

Untuk mendapatkan Schufa dengan gratis buatlah permintaan di situs Schufa. Syaratnya adalah punya tempat tinggal, karena dokumen Schufa akan dikirim ke alamat itu dalam beberapa pekan. Padahal untuk mendapatkan flat butuh rekaman Schufa. Sebuah situasi telur dan ayam.

Cara pertamalah yang saya rekomendasikan. Meskipun berbayar, informasi persentasi skor tidak ada di versi gratis. Kadang ini yang disyaratkan oleh landlord. Yang dilampirkan adalah kopiannya.

Mietschuldenfreiheitsbescheinigung

Another mind blown word for Berliner noob. Arti harfiahnya adalah surat bebas hutang dari landlord sebelumnya. Untuk kasus saya dokumen ini didapatkan dari perusahaan.

Identitas

Kopi identitas dan ijin tinggal atau visa.

Tips: Cover Letter

Saya membuat satu halaman perkenalan tentang siapa kami. Membubuhkan kata-kata yang meyakinkan jika kami adalah orang yang tepat dan bertanggung-jawab. Serta menambahkan foto cantik dengan Kelana tentunya.


Karena saya bekerja di siang hari, maka sebagian besar janji flat viewing dilakukan oleh istri dengan menggendong Kelana.

Saya harusnya bisa memprediksi tipisnya peluang karena kami belum memiliki 3 bulan slip gaji dan kosongnya rekaman Schufa saya. Tapi penolakan demi penolakan membuat saya sedikit demi sedikit mulai frustasi. Beruntung istri menyadarkan saya bahwa masalah ini adalah masalah kecil dibanding dengan alasan kami pindah ke Berlin.

Istri saya memang lebih kalem menghadapi krisis tempat tinggal ini daripada saya.

Saya adalah laki-laki yang sangat beruntung.

Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya kami mendapatkan flat mungil dengan Einbauküche di Friedrichshain, Kiez favorit kami.

Dua kamar dengan luas 48m². Tidak ideal. Kami berencana mencari yang lebih luas di tahun kedua. Tapi tempatnya nyaman.

Letaknya sepuluh menit naik tram ke kantor saya dan tiga menit jalan kaki ke Spielplatz terdekat.

Karena unfurnished flat, maka langkah selanjutnya adalah Anmeldung rumah baru, tapi untuk ini kami akan menitipkan lewat kantor saja. Karena tidak dikejar waktu. Lalu selanjutnya membeli perabotan lalu mencari provider listrik dan internet.

Ah, itu bisa nanti.

Sekarang saatnya beristirahat dan bermain-main dengan Kelana di rumah baru.

I’m gonna pick up the pieces
And build a Lego house
When things go wrong we can knock it down
My three words have two meanings
There’s one thing on my mind, it’s all for you


  1. Kepemilikan properti di Eropa 2018. statistica ↩︎

  2. Angka pengangguran di kuartal pertama 2018 Eropa. pewresearch ↩︎

  3. Federal Housing Law Germany 1950 ↩︎

  4. Act on the Residence, Economic Activity and Integration of Foreigners in the Federal Territory1) Residence Act ↩︎

Siehe auch

comments powered by Disqus