For the Love of Money

Jerman adalah negara maju. Salah satu negara yang paling kuat ekonominya sekaligus terkenal dengan kegagahannya di bidang teknologi. Di Eropa dan dunia.

Tapi ketika mulai hidup di Berlin, ibukota Jerman, saya merasa ada yang tidak sesuai dengan apa yang saya sebut di atas.

Berlin seperti Yogya di tahun 2000. Hampir tak ada kios yang menerima pembayaran dengan plastik, seperti kartu kredit atau debit, pembayaran elektronik semacam Gopay, maupun barter.

Sebagian besar mengharuskan pembayaran dengan uang tunai, mulai dari membeli bir di Späti1, sampai makan di restoran, entah cuma habis €10 atau €100 semua harus cash.

Die Bundesbank, bank sentralnya Jerman memperkirakan hampir 80% transaksi keuangan di Jerman dalam bentuk uang tunai. Dan orang Jerman rata-rata punya €103 di dompet mereka. Cashless society tak pernah ada dalam perbincangan orang Jerman.

Geld stinkt nicht.

Adagium itu kurang lebih berarti tak ada yang salah dengan uang. Sekitar 75% orang Jerman percaya membayar dengan tunai membuat mereka pegang kendali lebih terhadap keuangan mereka. Orang Jerman enggan berhutang.

Dari sejarahnya, orang Jerman punya hubungan erat dengan uang tunai karena sejarah kelam traumatis negerinya sendiri. Krisis finansial di 1873, kalah perang menyebabkan nilai mata uangnya runtuh, tak ada harapan untuk uang digital yang tak bisa digenggam.

Bahkan jika 50 tahun lagi ketika manusia mulai membangun peradaban di Mars, Späti di Berlin hanya menerima pembayaran tunai.

Secara umum mereka pesimis tentang masa depan. Sikap orang Jerman ini membuat Satoshi Nakamoto menangis dalam tumpukan Bitcoin. Tapi jika ada bencana alam di Jerman yang memutus aliran listrik dan internet, orang Jerman akan selalu punya Bargeld untuk membeli bir.

Bargeld ist gedruckte Freiheit.

Lebih dari itu, privasi adalah hal yang sangat penting bagi orang Jerman. Ini membuat Google dan Facebook di Jerman harus siap menghadapi tuntutan karena pelanggaran privasi. Apalagi bulan Mei ini sudah diberlakukan GDPR, undang-undang yang melindungi privasi data pribadi.

Orang Jerman pernah merasakan era Stasi Jerman Timur, di mana semua diawasi. Pengalaman ini membuat orang Jerman tidak suka jika bank tahu bagaimana mereka menggunakan uangnya. Uang tunai adalah benteng privasi terakhir yang dimiliki orang Jerman modern.

Saya bisa memaklumi jika sering menjumpai orang Jerman, terutama yang sepuh, pergi ke supermarket membawa tote bag dan memakai uang tunai untuk membayar belanjaannya.

Tapi saya jadi punya banyak sekali koin receh dari ¢10, ¢5, ¢2, dan yang paling parah ¢1. Pecahan ini tidak bisa buat vending machine, ditolak busker, dan bikin repot waktu bayar di supermarket.

Saya yakin banyak orang yang mengalami ini. Semoga saja pemerintah atau ada start-up yang bisa memecahkan masalah ini.


Masih berkaitan dengan finansial. Semua orang di Jerman punya tax id, bahkan Kelana yang umurnya belum ada setahun sudah kena pajak. Kelas pajak ini kebanyakan dibagi berdasarkan status pernikahan.

Karena kami sudah menikah maka secara default kelas pajak kami adalah 4 ini berarti kami dianggap memiliki penghasilan yang sama.

Di kelas ini pajak sama besar antara saya dan istri. Karena istri masih ingin menikmati waktu berkualitas dengan Kelana dan mau belajar bahasa Jerman dulu sebelum mencari pekerjaan di Berlin, maka penempatan kelas pajak kami tidak tepat.

Kami harus mengubah kelas pajak kami ke kombinasi 3/5. Jika istri sudah bekerja kelas pajak ini harus diubah lagi.

Keuntungan dari perpindahan kelas pajak saya dari 4 ke 3 adalah tarifnya lebih rendah, sebaliknya istri dari 4 ke 5 tarif pajaknya lebih tinggi. Tapi karena istri belum bekerja maka hal ini tidak berpengaruh apapun.

Dan kelas yang punya tarif pajak paling tinggi adalah kelas 1: untuk semua orang yang tidak punya pasangan. Ini mungkin untuk mendorong angka pertumbuhan jumlah penduduk di Jerman.

Dan mulai tahun 2017 registered partnerships tidak ada lagi di Jerman, baik itu untuk sesama jenis, atau pasangan heteroseksual. Semua registered partnerships sebelum 2017 diberi opsi untuk mengubah status ke pernikahan. Ngomong-ngomong pernikahan sesama jenis ini legal di Jerman 🏳️‍🌈.

Untuk memperkirakan berapa gaji bersih berdasar kelas pajak di Jerman bisa menggunakan layanan ini.

Mengurus perpindahan ini cukup mudah.

  1. Mengisi formulir Antrag auf Steuerklassenwechsel bei Ehegatten, bisa via online di sini atau unduh PDF kosong lalu diisi.
  2. Cetak dan tanda tangani kedua pasangan.
  3. Serahkan formulir ini ke Finanzamt terdekat.

Istri sayalah yang berangkat ke Finanzamt dan berhadapan dengan birokrasi Jerman. Setelahnya saya baru sadar saya bisa menggunakan jasa HRD kantor untuk mengurus ini.

Di akhir bulan, data perusahaan tersinkronisasi dengan Finanzamt dan pajak otomatis disesuaikan.

Money money money money, money
Some people got to have it, yeah, some people really need it


  1. Späti adalah bentuk pendek dari Spätkauf yang adalah bentuk pendek dari Spätverkaufsstelle. Jenis toko serba ada yang umumnya ditemukan di Jerman, khususnya di Berlin, yang dikenal beroperasi larut malam. wiki ↩︎

Siehe auch

comments powered by Disqus